ECO ENZYME

 

   Formula Eco Enzyme ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri asosiasi pertanian organic di Thailand pada tahun 2003. 

   Sampah organik selain menimbulkan masalah lingkungan dari proses pembusukan juga menyumbang pembentukan gas Methana, gas rumah kaca yang menyebabkan efek pemanasan global. Dengan proses pembuatan Eco Enzyme akan mengurangi beban TPA.

   Eco Enzyme adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu). Cara membuatnya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur mentah dan buah yang belum diolah.

   Manfaat : 1). Memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), 2). Mengobati tanah dan juga membersihkan air yang tercemar, 3). Shampoo, 4). Pencuci piring, 5). Deterjen, 6). Penolak serangga alami, 7). Pembersih lantai, 8). Obat tanaman / pupuk, 9. Insektisida, 10). Antiseptik, serta 11). Perawatan tubuh.

   Kelebihan : 1). Dijual dengan harga yang murah sehingga menghemat pengeluaran, 2). Mengurangi sampah rumah tangga karena terbuat dari limbah rumah tangga, 3). Proses pembuatan dan bahan pembuatan yang mudah, 4). Bagus untuk meningkatkan kesuburan tanaman. Kekurangan; Bisa membuat tanaman mati lantaran kadar asanya yang tinggi. 

   Alat dan Bahan : 

1. Limbah organik (sisa sayuran dan buah).  

2. Gula (gula coklat, gula merah, atau gula tebu).  

3. Air, dan

4. Wadah plastik.

   Langkah Pembuatan :

1. Membersihkan wadah dari bahan kimia dan sisa sabun.

2. Ukur wadah, lalu masukkan air sebanyak 60% dari volume wadah.

3. Masukkan gula 10% dari berat air.

4. Masukkan potongan buah dan sayur yang sudah disiapkan sebanyak 30%, lalu aduk rata.

5. Tutup rapat wadah, lalu beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.

6. 1 Minggu pertama, buka tutup untuk membuang gas.

7. Hari ke-7 aduk dan aduk lagi di hari ke 30.